Di musim hujan seperti ini harga sayur biasanya melonjak naik, karena tanaman muda seperti daun selada, Bawang Perai, peleng, Sop sangat rentan gagal panen di musim hujan. Sadarman Tarigan (43) salah seorang petani sayur daun Selada, daun Bawang dan daun Sop saat di temui di lahan tani kompilasi panen di Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo pada Minggu, (17/05/2020).
Sadarman menuturkan, di masa Pandemi Corona Virus Disease (COVID 19) dan masa bulan Ramadhan ini, kenaikan harga sayur ini sangat membantu keluarga petani seperti kami katakan.
“Sebelum naik harga, kami sangat merana. Banyak hasil panen tidak laku di saja jadi. Masa itu kita ganti banyak dari segi waktu, tenaga dan bahan. Harga hari ini hanya berkisar Rp. 2000 per saja”. Namun sekarang saya bisa menjual per kilo di kisaran harga Rp. 10.000 ke atas, seperti Daun Selada, Sop dan Peleng. Sementara harga daun bawang perai mencapai kisaran harga Rp. 20.000, – per Kilo katanya.
Sadarman yang sudah sukses tahun lalu suka tanpam suka duka dalam bertani.
“Ada suka ada duka, jika sukanya, kompilasi tanaman kita harga stabil di dukung cuaca yang baik dan tanaman terhindar dari hama, jika dukanya, ya …, pas harga anjlok, di tambah cuaca yang gak bagus terhadap pertumbuhan tanaman dan hama menyerang, Modal tambahan kita pas pasan “, katanya.
Dibutuhkan, jika pas harga naik, wah tak terluar bisa berlipat, tak perlu lahan yang luas kebutuhan kita bisa tercukupi untuk penanaman banyak musim ke depan lagi perlu.
Saat melakukan panen daun selada di ladangnya, Sadarman terlihat bersemangat. Ini sudah ada pesanan 450 Kg ke langganan saya di Aceh dengan harga Rp 13.000 – 15.000, – tergantung kualitas dan kwalitas sayuran kita. Bersyukur sekali di masa Pandemi seperti ini, kenaikan harga sangat membantu kebutuhan rumah. Seperti kebutuhan sekolah anak-anak dan kebutuhan sehari-hari di rumah, tutur Sadarman Tarigan yang juga merupakan salah satu Perangkat di Desanya.