Djarot Saiful Hidayat : Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Sangat Kreatif Diketahui Segala Kalangan
Karo-Surakaro.com
Anggota DPR/MPR RI PDI Perjungan Dapil III Sumut, mengatakan saat ini keutuhan bangsa Indonesia sedang terancam. Oleh karena itu, empat pilar harus tetap hidup dan ada dalam sanubari rakyat Indonesia.
Sebab empat pilar Itu, merupakan warisan dasar bangsa Indonesia yang menjadi kesepakatan bersama untuk mengikat keutuhan bangsa dari ancaman kehancuran dan perpecahan.
Demikian ditegaskan Djarot Saiful Hidayat, sebagai Narasumber dalam acara sosialisasi empat pilar kebangsaan, kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, di Museum Letjen Jamin Ginting’s, Di desa Suka, Kec. Tigapanah, Senin (20/07/2020) sekira pukul 11.00 WIB.
Turut hadir yaitu Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH, Bupati Simalungun JR Saragih, SH, MH, Ketua DPRD Karo Iriani Beru Tarigan.
“Empat Pilar Kebangsaan tersebut yakni Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945. Sosialisasi harus dilakukan secara kreatif dan menyasar semua kalangan, agar tidak sesat. Saya mensosialisasikan bukan atas nama ketua PDI Perjuangan, namun demikian PDI Perjuangan tetap konsisten tegak lurus dalam Ideologi Negara pancasila,” jelasnya.
Disisi lain, disamping sosialisasi, dirinya mengaku ada menampung aspirasi dari masyarakat terkait harga komoditi pertanian disaat masa pandemi turun harga akibat pergerakan ekonomi lesu, tentu aspirasi ini segera kita teruskan ke teman teman di DPR RI dan Kementerian terkait.
“Lantaran hal ini, perlu sosialisasi dengan memanfaatkan media sosial, kesekolah sekolah sebagai tumpuan generasi penerus bangsa, agar paham empat pilar nilai nilai yang terkandung didalamnya, dapat terimplementasikan setiap gerak kehidupan sehari hari ditengah masyarakat,” jelasnya.
Sambungnya, praktik nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti menolong tetangga, bergotong royong, serta menghormati perbedaan suku dan agama.
“Di zaman era pertarungan ideologi saat ini, fundalisme suatu agama sangat berperan, sehingga munculnya ateisme. Tentu sangat bertentangan dengan ideologi negara RI, Pancasila dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkapnya.
Sementara, Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH, mengapresiasi kegiatan sosialisasi empat pilar Kebangsaan tersebut, akan tetapi benar-benar menjadi praktik perilaku sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat.
“Kita harap semua pihak untuk mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan, supaya tidak tergerus pola pikir salah dalam praktik kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat,” harapnya.
Senada dikatakan Bupati Simalungun DR JR Saragih, SH, MH dan Ketua DPRD Karo Iriani Beru Tarigan, bahwa Pancasila sebagai pemersatu bangsa dari perspektif empat pilar Kebangsaan, harus dibumikan kembali. (Dhany/RP)