Beredar isu Tanah Karo Lockdown, Hunian Hotel di Tanah Karo Menurun
Karo,Surakaro.com
Tingkat hunian hotel di Tanah Karo menurun menjelang hari raya Idul Fitri 1442 H dikarenakan Pemerintah melarang masyarakat untuk mudik maupun berwisata karena situasi Pendemi Covid -19.Kamis 06 Mei 2021.
Apa lagi adanya kabar atau isu bahwa Tanah Karo di Lockdown akibat Covid-19, kemungkinan karena berita hoax tersebutlah yang membuat Hotel jadi sepi kalau dibandingkan hari-hari biasanya .
Hal tersebut di katakan GM Hotel Sibayak Zulham yang sekaligus Ketua IHGMA ( Indonesian Hotel General Manejer Asosiasion ) ketika di konfirmasi wartawan pada hari Kamis 06/05/2021 mengatakan ,” bahwa tadi pagi ada berita di media sosial yang mengatakan bahwa Karo di Lockdown , bahkan katanya ada pos penyekatan di Simpang Daulu , sementara di simpang Daulu itu bukan pos penyekatan melainkan pos pengamanan, jadi dugaan saya bahwa terkait isu tersebutlah maka sepi penghuni Hotel ini ,’ ucap Zulham .
Zulham menambahkan , seandainya kita tampungpun semua tamu itu , tidak bisa juga kita penuhi karena harus sesuai kapasitas kita dan peraturan undang-undangnya pun tidak bisa kita tampung sebanyak 100 % , yah paling pun sekitar 50 % lah . Jadi melalui media ini , saya sampaikan kepada masyarakat yang berada di Medan ,Binjai maupun Deli Serdang , kalau mau ke Berastagi silahkan saja , atau mau nginap pun ke Hotel Sibayak silahkan , karena Hotel kita , terhitung di lebaran kedua , hunian masih 15 % dari 50 % , jadi masih tersisa sebanyak 35 % lagi ” ucap Zulham .
Sementara itu, Kadis Pariwisata Karo Munarta Ginting mengharapkan, selama para pengunjung menikmati liburan di Kabupaten Karo ada beberapa hal dan ketentuan harus selalu dipatuhi, kita tidak mengharapkan akan menjadi permasalahan yang disebabkan akibat ulah kita, karena tidak mematuhi Prokes selama berada di sejumlah titik objek wisata di Karo.
Kadis Pariwisata menjelaskan,bahwa lokasi objek wisata yang menjadi perhatian dan pengawasan ketat petugas diantaranya adalah Pemandian Air Panas di Desa Semangat Gunung atau Lau Sidebuk- debuk, Bukit Gundaling, Gundaling Farmstead, Tugu Perjuangan Kota Berastagi, Pajak buah, dan Siosar.
“meskipun diberikan lampu hijau, pihaknya bersama petugas TNI/Polri tidak segan untuk menutup paksa objek wisata, begitu diketahui prokesnya tidak dilengkapi dan dilanggar,” tegas Munar.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Karo, Dickson Pelawi yang juga pengusaha sektor pariwisata di Kabupaten Karo mengapresiasi lampu hijau, terkait izin Operasional Daya Tarik Wisata (DTW) selama libur Lebaran.
Dia mengungkapkan, bahwa dengan keputusan yang diambil pemerintah telah memberikan sedikit ruang gerak bagi pengusaha yang ada di Dataran Tinggi Karo ini.
“Langkah ini bakal meningkatkan kunjungan wisatawan yang datang dari Medan, Binjai, Deli Serdang setidaknya bisa membuat tempat wisata di Kabupaten Karo bernapas,” jelasnya.
Untuk mendorong minat wisatawan, Dickson berharap agar pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi hingga kabupaten atau kota, dapat terus mempromosikan destinasi wisatanya ke masyarakat.
“Pemerintah harus terus mengedepankan promosi bahwa tempat wisata itu memiliki prokes yang ketat. Dengan harapan dapat meyakinkan masyarakat bahwa tempatnya sudah CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental Sustainability). Pengelola wisata juga harus antisipasi dan proaktif,” harap Dickson.(Nico Sitepoe)
Ket ft : GM Hotel Sibayak Zulham saat di konfirmasi wartawan