Karo-Surakaro.com. Rabu 22/06/2022. Sertu M. Edy Suwito dan Sertu Mahadi Babinsa Koramil 03/Berastagi Kodim 0205/Tanah Karo diperintahkan Lettu Arm Sudirman Sinulingga selaku Danramil 03/BT bersama rekan-rekan Babinsa yang lain pada hari ini (22/06) agar melaksanakan Komsos sambil membagikan masker dan himbauan Protokol Kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan Hepatitis Akut kepada warga, juga dalam melaksnakaannnya agar serius ikhlas dan jangan bosan ataupun merasa lelah, karena saat ini Kabupaten Karo sudah menyandang Status Karo Zona Hijau Covid-19 dan Karo Zona Bebas Demam Berdarah.
Pada hari ini Sertu M. Ediy Suwito dan Sertu Mahadi melaksanakaan Komsos di Desa Sempajaya dan Desa Guru Singa Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo-Sumut tepatnya yang merupakan Desa Binaannya, kemudian saat Komsos melaksanakan pembagian masker dan himbauan Protokol Kesehatan, sebagai upaya menjaga kekondusifan wilayah binaan dengan cara mencegah dan memutus rantai penularan Covid-19 dan Hepatits Akut, kemudian kegiatanpun peritah dari Komando Atas maupun dari Pemerintah serta disesuaikan aturan, mereka juga mengajak perangkat desa agar menghimbau warga menjaga kebersihan lingkungan terutama yang bisa menjadikan sarang nyamuk dan tempat berkembangnya jentik-jentik nyamuk penyebab DBD dan Penularan Covid-19 serta wabah penyakit lain.
Sertu M. Edy Suwito juga mengatakan pada hari ini bersama rekan saya Sertu Mahadi melaksanakaan Komsos membagikan sarana Kontak masker dan menghimbau warga agar tetap menerapkan protokol kesehatan walaupun sudah ada keputrusan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo tentang pelonggaran pemakaian masker di ruang terbuka, kemudian saya juga sampaikan kepada warga apabila merasa kurang sehat dan menunjukan gejala mengarah ke arah terjangkit Covid-19 segera berobat dan memeriksanakan di ke tempat layanan kesehatan seperti Puskesmas, Klinik maupun Langsung ke Rumah Sakit supaya cepat ditangani, kemudian kami dalam melaksankana kegiatan sesuai perintah Daramil 03/Berastagi, juga dalam menyampaikan himbauan tetap memakai cara pendekatan humanis serta berbahasa sederhana kadang kami mengunakan bahasa daerah (Bahasa Karo, Jawa dan Batak) agar warga mengerti, menerima dan melaksanakan protokol kesehatan secara sukarela juga dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari”, kata Edy. (BW GATUBIMA)
