![](https://surakaro.com/wp-content/uploads/2022/11/dok-koramil-05-24112022-1.jpeg)
Karo-Surakaro.com. Kamis 24/11/2022. Walaupun kondisi cuaca tidak menentu bahkan saat cuaca ekstrem sering terjadi di Tanah Karo namun para Babinsa Koramil 05/Payung Kodim 0205/Tanah Karo termasuk Sertu Roni Sihombing tugasnya selain untuk membina warga di desa binaan, juga saat inipun melaksanakan imbauan menjaga kemanan dan ketertiban lingkungan, menjaga kebersihan, serta tetap menerapkan protokol kesehatan dengan cara komunikasi sosial untuk mencegah kembalinya wabah penyakit Covid-19, Demam Berdarah dan mencegah masuknya penyakit Hepatitis Akut.
Namun sebelumnya melaksanakan kegiatan imbauan dan komunikasi sosial terelebih dahulu melakukan patroli, imbauan dan larangan warga beraktivitas di Zona Merah Sinabung Desa Perbaji Kecamatan Tiganderket dan Dusun Simpang Sibintun Desa Ujung Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo-Sumut, untuk melarang warga maupun wisatawan beraktivitas di Zona Merah Sinabung (24/11).
Selesai kegiatan Sertu Roni Sihombing menjelaksan “Perintah Danramil 05/Payung Lettu Inf Muhtar Sembiring, walaupun cuaca ekstrem juga untuk patroli melarangan warga dan wisatawan beraktivitas di Zona Merah Sinabung, karena jika tidak dilakukan patroli sudah pasti ada yang mencoba masuk dari jalan tikus, padahal sampai saat ini status Gunung Sinabung masih SIAGA (Level II) juga masih terjadi erupsi, sebab itulah kami tetap menghimbau agar tidak masuk apalagi melakukan aktivitas di Zona Merah Sinabung .
Kami juga sampaikan himbauan dari pihak Pemda Kab. Karo Prov. Sumut, dari Pos PVMBG Simpang Empat, dari Satgas Sinabung maupun dari instansi sudah menghimbau dan merekomendasikan agara masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 KM, jika terjadi hujan abu agar memakai masker juga mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh, serta masyarakat waspada terhadap bahaya lahar dingin dan banjir bandang”, Sihombing menutup penjelkasannya. (BW GATUBIMA)